Senin, 25 Juli 2011

sebatang LILIN HARAPAN


Ya Tuhan, aku tak tahu aku berada di mana saat ini. Aku merasakan sakit luar biasa di sekujur tubuhku. Perih yang menerpa kulitku juga tak tertahankan. Aku tak tahu apa yang terjadi denganku, yang lebih parahnya lagi, aku merasa sendirian. Semua harus kujalani dan kutanggung sendiri. Tak ada yang membantu untuk mengobati lukaku, tak ada seorangpun yang membantu untuk membebat luka di tubuhku. Bahkan tak ada seorangpun yang bersedia untuk melihat barang sejenak ke arahku dan melihat keadaanku yang terkapar, terluka bahkan nyaris tak bernyawa. Hanya sebuah lilin yang aku punya dan tetap tergenggam erat di tanganku, dengan melihat cahanya saja aku sudah merasa lebih tenang dan percaya kalau semua akan baik-baik saja. Tapi, lihatlah..sinarnya meredup dan meredup. Aku tak tahu apakah mataku sudah tak mampu lagi untuk melihat cahayanya atau memang tubuhku tak lagi dapat merasakan kehangatan yang ia pancarakan. Aku berharap kesalahan terjadi pada mataku, ya pada mataku. Karena IA yang memberikan lilin ini pernah berbisik dan menjanjikan sesuatu padaku, sesuatu yang membuatku tetap bertahan sampai saat ini. IA mengatakan “lilin ini akan tetap menyala, bersinar, memberi kehangatan dan tak akan pernah padam atau pun meninggalkanmu..” Entahlah, awalnya aku tak yakin, namun setelah melewati perjalanan panjang, berliku, melewati hujan badai aku mulai PERCAYA, kata-kataNYA benar. Lilin ini dikirimkan untuk menerangi jalanku, menghangatkanku dan menemaniku sepanjang jalan yang curam, berliku dan penuh kerikil.
Seandainya aku boleh bertanya...
Tuhan, kenapa aku dikirim ke tempat ini ? Tidak cukupkah sakit yang kualami selama ini?? Untuk lima proses yang tak pernah kuinginkan kemarin, aku masih kuat melewatinya..tapi saat ini..aku ingin menyerah TUHAN..
Tapi entah kenapa...dengan adanya sebatang lilin yang ENGKAU kirimkan untukku, aku merasa aku mampu melewatinya. Bahkan aku percaya setelah ini, aku akan melihat dan merasakan indahnya PELANGI yang ENGKAU sudah JANJIKAN untukku. Aku yakin ada sebuah sukacita yang menantiku di balik hutan kelam ini...Aku yakin selalu ada secercah harapan dan jawaban untukku. Aku yakin..
Oh ya..terimakasih TUHAN untuk sebatang lilin yang boleh ENGKAU kirimkan untukku..aku akan menjaganya..








Aku PERCAYA dan akan tetap PERCAYA pada rancanganMU
-ien-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar